Home | Ronthkard

Home | Ronthkard

Kenali Gejala Penyakit Tulang Pada Anak yang Bisa Kambuh saat Dewasa

Penyakit infeksi tulang di RSU dr Soetomo dalam sehari bisa mencapai 100 pasien di poliklinik. Sebagian pasiennya merupakan bayi, balita, atau anak usia di bawah 7 tahun. Bahkan 20 pasien di antaranya terpaksa harus dioperasi.Penyakit infeksi tulang pada anak disebabkan oleh kuman yang menyebar melalui pembuluh darah. Jika dibiarkan bisa membuat kondisi semakin kronis bahkan bisa menyebabkan kematian.

Dokter spesialis bedah ortopedi konsultan RSU dr Soetomo, dr Tri Wahyu Martanto SpOT(K) mengatakan jika penyakit infeksi pada tulang anak kerap disepelekan oleh orang tua. Biasanya diberi obat sendiri tanpa dibawa ke dokter.

Jika dibiarkan dan tanpa mendapat bantuan medis, bisa muncul abses atau luka yang muncul akibat infeksi bakteri. Umumnya, abses akan timbul di bagian kaki pangkal paha. Mirisnya, anak baru dibawa ke dokter ketika kondisi sudah kronis.

“Infeksi paling sering anak-anak, pasien dengan tindakan. Anak-anak pembuluh darah terbuka bagian organ, kalau infeksi saluran pernafasan bisa ke sendi atau tulang. Umumnya jarang datang (ke dokter) di tahap awal,” kata Tri saat ditemui detikJatim di FK Unair, Senin (31/7/2023).

Ada pun gejala yang perlu diperhatikan orang tua jika sang anak sudah menunjukkan ciri-ciri. Sehingga bisa segera diatasi agar tidak menjadi kronis lalu dibawa ke dokter.

Ia menyebut, gejala yang infeksi tulang pada anak ialah demam tinggi, nyeri pada anggota gerak yang terkena infeksi, tidak mau minum sehingga dehidrasi dan semakin turun kondisi. Jika dibiarkan, bisa mengancam jiwa dan septik syok anak bisa meninggal karena infeksi yang tidak teratasi.

“Kumannya itu misalnya ada anak menderita batuk pilek, karena tidak ditangani dengan baik, kuman masuk melalui paru-paru dan menyebar ke seluruh tubuh melalui peredaran darah. Karena anak-anak pembuluh darah terbuka dimana-mana, banyak, itu bisa nyangkut ke tulang atau sendi,” jelasnya.

Di RSU dr Soetomo, sekitar 5-10 pasien anak yang ditemui di poli dengan kondisi yang sudah kronis. Kebanyakan pasien juga dirujuk dari RS lain karena kondisi yang sudah buruk.

“Angka kronis itu yang menjadi masalah, karena bisa membuat anak menjadi cacat. Sekali tulang mengalami infeksi, sulit sekali untuk bisa sembuh sama sekali. Karena kuman bisa bersarang di pori-pori tulang, diam di situ dan bisa flare up sewaktu-waktu,” ujarnya.

Jika saat datang kondisi sudah kronis memang bisa disembuhkan. Namun, penderita bisa kambuh di waktu yang tidak bisa ditentukan. Pemicu kekambuhan infeksi tulang ini jika penderita merasa kelelahan hingga sakit berat.

“Ada pada waktu anak-anak menderita penyakit tulang atau sendi, umur 25 tahun kambuh padahal dikira sembuh. Sekali menderita infeksi tulang mungkin selamanya akan tetap di situ,” katanya.

Ia pun mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya orang tua, bahwa kebutuhan pengetahuan kesehatan itu harus dicari sendiri dari berbagai sumber atau bertanya pada dokter melalui aplikasi konsultasi dengan dokter. Sehingga tidak mudah menerima informasi dari teman, saudara yang belum tentu benar.

“Kita bisa browsing bagaimana kesehatan itu, jadi tahu harus berbuat apa. Karena kalau tidak, risikonya akan kita tanggung selama sisa hidup kita,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *